Lenteraweb

Penyebab Website Terkena Deindex Google dan Tips Cara Mengatasinya

penyebab web terkena google deindex dan cara mengatasi

Penyebab website Deindex Google dan tips cara mengatasinya – Bagaimana perasaan Anda bila website atau web usaha mendadak lenyap dari hasil pencarian Google? Stress? Geram? atau malah justru kebingungan? Tenang, Anda tidak sendirian, pasalnya ada beberapa ratus bahkan juga beberapa ribu kasus semacam ini yang menerpa beberapa penerbit/publisher dan situs developer dari beragam kelompok.

Kemungkinan yang terjadi pada web Anda ialah deindex, sebuah keadaan yang disebabkan karena ada potensi pelanggaran pada peraturan Google.

Apa itu Deindex Google

Sebelum Anda mengetahui penyebab deindex google dan bagaimana cara mengatasinya, ada baiknya Anda mengetahui dulu apa itu deindex google.

Pada umumnya, deindex Google ialah satu kondisi di mana website atau blog yang Anda urus tidak masuk ke daftar indeks Google, hingga halaman content tidak muncul atau diketemukan oleh pengunjung organik lewat kegiatan pencarian.

Ini pasti benar-benar memberikan kerugian pada pemilik web karena jumlah trafik kunjungan dan penghasilan iklan tentu turun dengan signifikan. Walau begitu, pada kondisi semacam ini umumnya web bisa dijangkau secara normal dengan menuliskan URL ke browser.

Ciri Web atau Blog Anda terkena Deindex Google

Sebelum Anda mengetahui penyecara mengatasi website deindex, ada baiknya jika Anda tahu bagaimana ciri website yang mengalami deindex tersebut. Tanda yang jelas dari website atau blog Anda mengalami penurunan traffic yang sangat tajam dan akan ada index artikel yang hilang di mesin pencarian. Tanda lainnya akan banyak sekali lalu lintas dari situs yang tidak terkenal. Yang paling jelas adalah earning melambat.

Disamping itu, Anda bisa juga menentukannya dengan masukkan kueri pencarian site:namadomain.com di dalam mesin perayap Google, apabila domain web Anda tidak tampil maka dapat dipastikan jika web Anda mengalami deindex Google.

Baca Juga :  Pengertian Google E-A-T dan Pengaruhnya Untuk SEO

Penyebab Web atau Blog terkena Deindex Google

1. Salah Mengontrol Visibility Mesin Pencarian

Kekeliruan dalam atur visibility mesin perayap menjadi satu diantara penyebab paling besar yang mengakibatkan website terserang deindex Google. Ini umumnya dirasakan oleh beberapa blogger pemula atau situs developer yang menyukai mengotak-atik content web tetapi lupa mematikan pertanda cek daftar yang menepis situs crawler.

Persoalan ini dapat disebut cukup remeh tetapi janganlah sampai menerpa Anda, karena dampaknya akan beresiko untuk integritas web Anda.

2. Terdapat Malware dalam Website Anda

Seperti yang kita ktahui, malware sebagai piranti lunak beresiko yang sengaja dibuat untuk menghancurkan mekanisme computer lewat celah-celah keamanan yang ada. Malware dapat masuk ke web akibat dari pemakaian template dan plugin bajakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

3. Ada Content Duplikat

Ada dua jenis konten duplikat yang dapat membuat web mempunyai potensi terserang deindex google. Pertama, yaitu saat ada seorang yang menyengaja mengopi semua isi content web Anda selanjutnya menampilkannya di web lain. Ini kerap disebutkan sebagai perlakuan copy paste atau plagiarism.

Yang ke-2 yaitu konten duplikat yang sudah dilakukan oleh pemilik web sendiri. Dalam masalah ini umumnya si pemilik web menyengaja membuat beberapa halaman dengan content yang serupa tepat dan terindeks oleh Google situs crawler. Sebagai info, walau content tersebut Anda catat sendiri dan dipublikasi ke web sendiri, Google masih tetap memandang perlakuan itu sebagai konten duplikat yang akan memengaruhi performa web di halaman mesin perayap.

4. Memakai Tehnik Link Building yang Tidak Alami

Tidak dapat disangkal, tehnik link building saat ini masih jadi bintang untuk beberapa pemain SEO yang inginkan untuk kuasai keyword tertentu di pencarian mesin perayap. Namun, bersamaan dengan dampak hebat yang diakibatkan, link building yang dibikin secara asal-asalan malah sanggup memunculkan dampak bumerang yang dapat menggeret web ke lubang paling dalam.

5. Content Terlampau Sedikit

Sebetulnya Google sendiri tidak memberi batas secara jelas berkenaan persyaratan content yang terlampau sedikit. Sementara di kelompok pemakai ada yang beranggapan bila batas pembuatan satu artikel sekarang ini berada di angka 1,000 kata atau naik 2x lipat dibanding dua tahun kemarin yang cuma sekitar di antara 450-600 kata.

Nach, sebagai usaha supaya website yang Anda urus tidak teridentifikasi mempunyai content terlampau sedikit seharusnya dalam tiap ulasan diberi info sedetil dan sedetail mungkin. Tak perlu mengkhawatirkan jumlah kata, yang perlu pemakai dapat memperloleh banyak info aktual dari content yang Anda suguhkan.

Baca Juga :  Setting Open Graph Website : Begini Caranya

6. Hosting yang Kerap Down

Tahukan Anda jika server hosting yang kerap down dapat membuat web alami deindex Google?

Ya, ini bisa jadi terjadi bila service hosting yang Anda pakai alami masalah dalam waktu yang lama. Keadaan itu akan makin diperburuk bila robot situs crawler Google kebenaran sedang menjelajahi web Anda untuk lakukan penyempurnaan, tetapi karena server sedang down karena itu situs crawler tidak pernah dapat terhubung content dalam web Anda.

Oleh karenanya, yakinkan untuk pilih service situs hosting Indonesia yang reliabel dan dapat dihandalkan. Seperti service cloud hosting Qwords.com misalkan. Pada harga sewa mulai Rp20 beberapa ribu /bulan Anda akan memperoleh sarana 99 % uptime server dengan garansi uang kembali.

7. Domain Tidak Diperpanjang

Kasus lupa memperpanjang biaya sewa domain dapat terjadi ke siapa saja karena periode waktunya yang lumayan lama (minimum satu tahun sekali). Dampak dari ketidakberhasilan memperpanjang periode sewa domain ini juga dapat berpengaruh fatal, karena selain akan mengakibatkan website terkena deindex google, Anda juga akan kehilangan akses ke brand yang telah dibuat, sampai back-link yang susah payah dikumpulkan.

8. Karena Kata kunci Stuffing

Jaman dulu, saat algoritme Google belum demikian ketat seperti sekarang ini. Anda bisa tempati urutan kesatu penelusuran dengan dengan modal artikel singkat yang dipenuhi dengan perulangan keyword yang diincar

Tetapi, bersamaan perubahan tehnologi hal itu sekarang tidak dapat kembali diaplikasikan, apabila kedapatan masih tetap ada yang “bandel” lakukan karena itu Google tidak enggan-segan tempatkan web berkaitan di dalam daftar blacklist (deindex).

9. Tidak Update Algoritme Baru

Sebagai seorang blogger atau webmaster, mengikuti perubahan algoritme baru Google adalah jadi sebuah persyaratan tak tertulis yang perlu dilaksanakan. Masalahnya saat Anda tidak up-to-date dengan persyaratan dan peraturan terkini Google karena itu web Anda semakin lebih gampang terkena penalti, yang pada akhirnya berbuntut pada deindex Google.

10. Karena Tehnik Cloacking

Untuk Anda yang belum memahami, Cloaking merupakan sebuah tehnik menambah trafik web dengan memaksakan pengunjung untuk berpindah dari 1 situs ke situs lain secara automatis. Misalnya, Anda mempunyai web seputar handphone dan tehnologi, tetapi saat seseorang mengeklik web itu mereka akan ditujukan secara automatis ke situs ilegal sepert websitei judi atau pornografi.

11. Susunan Markup yang Menyimpang

Tehnik penambahan susunan markup kemungkinan belum terlampau familiar untuk para blogger pemula. Tatanan letak susunan markup sendiri ada di halaman penelusuran selainnya pada meta deskripsi, permalink, dan judul content. Anda dapat merekayasa content susunan markup ini jadi suatu hal yang bisa menarik pembaca, misalkan dengan menambah ulasan palsu yang malah menyimpang anggapan pemakai. Hal itu jangan dilakukan bila Anda tidak mau menerima pil pahit berbentuk penalti dari Google, jadi seharusnya pakai susunan markup yang sama sesuai isi content saja.

Baca Juga :  Cara Menghilangkan Skip to Content Di Website WordPress

Tips Cara Mengatasi Web atau Blog yang terkena Deindex Google

Berikut beberapa tips atau pun cara yang bisa Anda terapkan jika website atau blog Anda terkena deindex google :

– Lakukan Redirect Content Duplikat
– Membuat perlindungan Hak Cipta Artikel lewat DMCA
– Memakai hosting yang bisa dihandalkan
– Tidak memakai plugin dan template website bajakan
– Update info berkaitan perubahan algoritme terkini Google
– Teratur melakukan scanning semua halaman web menggunakan Google Search Console
– Disavow link yang beresiko berbahaya
– Gunakan LSI (Latent Semantic Indexing) supaya tidak teridentifikasi kata kunci stuffing

Penutup

Itulah penyebab deindex Google dan bagaimana cara mengatasinya. Harapanya, mulai sekarang ini Anda lebih bisa hati-hati dan waspada baik saat melakukan optimisasi memakai link building, membuat artikel, sampai dalam mengurus web. Ini penting dilaksanakan supaya website atau blog Anda dapat terbebas dari deindex yang mempunyai potensi memunculkan kerugian materi.

Terima kasih

reference : https://qwords.com/blog/blog-deindex-google/